Senin, 17 September 2012

KUMIS. Kumunitas Movie Indie pSikologi.



ayuk gabung di KUMIS, raih cita - citamu dengan tau multimedia....

Sabtu, 21 Juli 2012

que sera sera

When I was just a little girl
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

When I was young, I fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be rich
I tell them tenderly.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

Ketika saya hanya seorang gadis kecil
Saya bertanya kepada ibu saya, apa saya akan
Apakah saya akan cukup, apakah saya akan kaya
Inilah yang dia katakan padaku.

Que Sera, Sera,
Apapun akan terjadi, terjadilah
Masa depan bukan milik kita, untuk melihat
Que Sera, Sera
Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Ketika saya masih muda, aku jatuh cinta
Saya meminta kekasih saya apa yang akan
Apakah kita memiliki pelangi, hari demi hari
Inilah yang kekasih saya berkata.

Que Sera, Sera,
Apapun akan terjadi, terjadilah
Masa depan bukan milik kita, untuk melihat
Que Sera, Sera
Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Sekarang aku punya anak-anak saya sendiri
Mereka meminta ibu mereka, apa yang akan saya menjadi
Apakah saya tampan, apakah saya akan kaya
Aku memberitahu mereka lembut.

Que Sera, Sera,
Apapun akan terjadi, terjadilah
Masa depan bukan milik kita, untuk melihat
Que Sera, Sera
Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Minggu, 12 Juni 2011

Eman, ibuk melewatkan hal yang sangat istimewa bagi diriku dan dirinya

Aku ingin mengenalkan dia (orang yang aku cintai) kepada ibuk ku , dengan harapan ibuk ku mau menemuinya dengan senyuman yang indah. Karena ketika ibuuk ku melakukan hal itu.....

Aku akan bilang didepan  ibuk, bahwa aku sayang sama ibuk

Aku akan bertanya kepada ibuk, apa yang sebenarnya membuat ibuk sangat senang

 Aku akan bertanya kepada ibuk, apa yang semestinya aku lakukan ketika aku ada dirumah. Agar ibuk bisa senang ketika anak lanang nya ini ada di rumah

 Dan Aku akan mencium kening ibuk ku, meskipun selama aku hidup, diriku ini tak pernah melakukannya.

 Tapi sayang amat disayangkan ,,,,, ibuk ku tak mau menemuinya.....

Dalam hati, aku berbicara... apa bila ibuk tidak mau menemuinya , aku pun akan melakukan hal yang sebaliknya dari hal-hal yang di atas...Tapi apa pantas..................



Bengung, bengung, benguuuuuung aku rek..............

Yang betul itu ,

 Anak harus mengrti dan memahami orang tuanya,

                              Atau

Orang tua yang harus mengerti dan memahami anaknya,


Kamis, 09 Juni 2011

menikah saat kuliah ! sungguh menentramkan jiwa...

Meskipun tidak sedikit diantara sahabat-sahabat saya yang berani memutuskan untuk menikah muda, menikah saat duduk di bangku kuliah. Namun tidak sedikit pula yang takut untuk mengambil keputusan ini. Sebagian besar dari mereka masih menyimpan seribu alasan untuk perkara ini. Mereka masih merasa takut seandainya saat menikah kelak, kebutuhannya tak mampu dipenuhi. Masih khawatir kuliahnya akan keteteran, takut orang tua tidak memberi SIM. Takut tidak bisa membagi waktunya, tidak bisa membagi perhatian, takut menjadi penganguran, merasa belum cukup ilmu lah. dan lain-lain. Sesungguhnya ujian-ujian ini akan membuat jalan perjuangan kalian terasa lebih indah bukan? Berjuanglah...wahai sahabat.pasangan-hidup
Tetapi tidak jarang pula, kekhawatiran itu dimunculkan dari pihak orang tua. Mereka ikut memberikan "dalil" dalam kekhawatiran ini. Orang tua terlalu khawatir, setelah menikah kelak anaknya akan lalai terhadap tanggung jawabnya. Khawatir sang anak tidak mampu menyelesaikan kuliahnya, sehingga sandang Sarjana Teknik hilang begitu saja.
Upss.....khawatir masa depan anaknya akan berantakan, dan seterusnya.

sumber
Tapi wajar bukan?
Itulah sisi lain dari kasih sayang orang tua terhadap buah hatinya yang beranjak dewasa. Sebenarnya, banyak sahabat-sahabat saya yang mampu membuktikan tetap eksis walaupun menikah saat masih kuliah. Mampu mencukupi kebutuhannya, silaturahim pun tetap terjaga. Bahkan sahabat saya mampu menghadiahkan insan mungil nan lucu pada kedua orang tua serta mertuanya, padahal beliau masih kuliah.
Insya Allah, mereka itulah yang bisa membagi waktu dengan baik. Membagi waktu antara kuliah, keluarga barunya, serta keluarga besarnya. Mereka mampu menyeimbangkan kewajiban-kewajibannya. Jika ada hambatan dalam menyelesaikan kuliah, maka hal ini perlu ditelisik akar permasalahnya. Mungkin saja hal itu terjadi karena kekurang siapan salah satu pihak atau keduanya dalam menyelami bahtera rumah tangga. Tidak dapat dipungkiri memang, setelah menikah masalah yang dihadapi sepasang insan ini akan lebih kompleks, bila dibandingkan saat belum menikah. Lebih-lebih dalam urusan finansial rumah tangga. Apalagi setelah ada buah hati ditengah-tengah mereka.
Namun sekali lagi, bukan berarti keputusan untuk menikah saat kuliah itu mutlak salah. Apalagi jika hal itu didasari niat untuk menjaga kehormatan diri dan menyempurnakan separuh agama. Adapun suatu pernikahan dan perkuliahan agar berjalan seiring, maka harus ada kesiapan mental dan ilmu dari kedua belah pihak. Meskipun masih kuliah, pihak lelaki pun tidak boleh melupakan kewajibannya untuk memberi nafkah keluarganya. Seorang suami harus jeli melihat peluang-peluang usaha produktif. Dari bekal ilmu perkuliahan, insya Allah lebih dari cukup untuk meraup sedikit rizkiNya. Misalnya dengan menulis buku, membuka bimbingan belajar, jasa printing spanduk, reparasi barang elektronik, montir, counter pulsa, jaga warnet, dan seterusnya.
Sungguh perkara-perkara ini lebih baik daripada tergoda untuk melakukan zina. Orang tua pun, kadang baru mau menikahkan anaknya, setelah putri semata wayangnya hamil di luar nikah. -Semoga hal ini tidak terjadi pada saudara serta saudari kita-. Bukankah lebih baik, bila godaan syahwat sudah begitu hebat, seorang mahasiswa serta mahasiswi segera menikah?
Tidak perlu menunggu hingga selesai kuliah, kadang kala dalam masa menunggu itu, banyak sekali godaan membentang di depan mata kita. Bila tak kuat menahan, terjerumuslah dirinya dalam zina.
"Wahai pemuda, barang siapa yang telah mampu, hendaknya menikah, sebab menikah itu akan menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kemaluan. Kalau belum mampu, hendaknya berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jangan takut wahai pemuda. Allah 'azza wa jalla telah menjanjikan dalam firmanNya. Artinya: ............Jika mereka miskin Allah akan mampukan mereka dengan KaruniaNya. Dan Allah maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui." (alQur'an an-Nuur:32)

Lalu, bagaimanakah dengan kalian wahai sahabat? Menikah? Atau berPuasa?

sumber : http://ngerumpi.com/baca/2010/05/18/menikah-saat-kuliah-sungguh-menentramkan-jiwa.html

Rabu, 01 Juni 2011

mungkin ini yang ingin kusampaikan pada ibuku

Mama yang tercinta,
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau:
Sederhana dalam tingkah dan bicara
Serta sangat menyayangiku

Mamma
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau pelihara
Kini terbang dan telah menemu jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang
buat selama-lamanya

Ibuku,
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah engkau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya, aku meski kau lepaskan pergi.

Ia pun anakmu
Sekali waktu nanti
Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu
Dan kepada mereka
Ibunya akan bercerita
Riwayat yang baik tentang nenek mereka:

di atas adalah beberapa penggal puisi karya ws. rendra . 
mungkin itulah yang ingin kusampaikan pada ibuku, 
tapi entah bagaimna caranya aku menyamnpaikannya pada ibuku
 
apakah aku harus menypaikannya dengan segudang uang atau segudang ilmu atau entah dengan apalagi aku menyampaikannya ..........
   
aku ingin engkau tahu, 
sungguh aku amat  sangat mencintaimu ibu,
tapi  aku ingin engkau memahami diriku ini ibu
 
 dari anakmu choirul arif

Selasa, 31 Mei 2011

KESETIAAN

aku mendengar crita tentang sepesies burung yang bernama "burung enggang", burung yang tinggal di kalimantan, tepatnya dipulau borneo,

seokor burung yang menjadi lambang kesetiaan,

burung yang rela bekorban mati-matian agar seluruh keluarganya bisa hidup

burung yang penuh sekali dengan rasa cinta terhadap psangannya

apabila salasatu dari sepasang burung enggang ada yang mati,

maka tidak lama kemudian sepasangnya yang masi hidup akan menyusul mati pula....

memang betul kata orang "bahwa kadar seseorang hanya bisa dinilai dari kesetiaannya pada sesama"

(^_^).............